Panduan Pengendalian Mekanis dan Teknis Rumah Sakit
Pada waktu akreditasi SNARS 2018
dulu, Komite PPI tiba-tiba menghubungi saya untuk meminta dokumen panduan pengendalian
mekanis dan teknis yang ada di standar PPI 7.7. Tim PPI bilang bahwa panduan
pengendalian mekanis dan teknis ini adalah IPSRS yang membuatnya. Jelas saja
hal itu langsung membuat tim IPSRS bingung sebingung-bingungnya.
Saya pun mencoba melihat isi
standar tersebut. Kalau dilihat dari maksud dan tujuannya, Panduan Pengendalian
Mekanis dan Teknis Rumah Sakit ini bertujuan untuk menurunkan resiko infeksi dari
aktivitas renovasi, kontruksi atau demolish. Regulasi ini pun punya ruang
lingkup tersendiri, yakni system ventilasi bertekanan positif, biological
safety cabinet, laminary airflow hood, thermostat di lemari
pendingin dan pemanas untuk sterilisasi piring dan alat dapur.
Bisa dibilang, isi dari Panduan Pengendalian
Mekanis dan Teknis Rumah Sakit wajib ada kelima poin diatas. Nah
permasalahannya disini apakah memang sudah tepat bila tim IPSRS yang
membuatnya?
Kalau kita melihat elemen
penilaiannya, hanya ada dua EP saja yang diminta, yaitu regulasi Panduan Pengendalian
Mekanis dan Teknis Rumah Sakit dan bukti pelaksanaan pengendalian mekanis dan
teknisnya. Untuk poin W (wawancara)nya pun ditetapkan Tim IPSRS dan unit
terkait. Pada poin observasinya pun sudah jelas juga, kalau apa yang
diobservasi disini adalah system ventilasi bertekanan positif, biological
safety cabinet, laminary airflow hood, thermostat di lemari
pendingin dan pemanas untuk sterilisasi piring dan alat dapur.
Makanya dari standar ini saya
bisa berpendapat dan menyimpulkan bahwa pengendalian mekanis dan teknis di
rumah sakit dapat dilakukan dengan melakukan pengendalian system ventilasi
bertekanan positif, biological safety cabinet, laminary airflow hood,
thermostat di lemari pendingin dan pemanas untuk sterilisasi piring dan
alat dapur. Kelima hal ini wajib dimiliki rumah sakit dan dilakukan
pengendaliannya.
Bila rumah sakit memiliki keenam
fasilitas diatas maka keenam-enamnya wajib dilakukan pengendalian.
Pengendaliannya sendiri dapat dilakukan dengan melakukan maintenance secara
berkala, melakukan ceklis harian dan melakukan perbaikan bila terdpaat
kerusakan. Pengendalian mekanis teknis diperuntukan agar fasilitas tersebut
dapat beroperasi dengan maksimal sehingga dapat menurunkan resiko infeksi dari
fasilitas tersebut.
Kita semua tahu bahwa kelima
fasilitas diatas sangat rentan dalam menghasilkan infeksi. Misalnya pada biology
safety cabinet pada ruang kemoterapi. Penggunaan mesin BSC punya standar tersendiri,
mulai dari perlakukan pada usernya, pada bahan yang digunakan hingga pada mesin
itu sendiri. Pada proses pengoplosan obat kemoterapi di BSC, mesin BSC wajib
beroperasi maksimal agar tidak menyebabkan hal-hal berbahaya.
User harus menggunakan APD yang lengkap
dan tepat, filter pada BSC harus sesuai, arah angin/udara juga harus tepat, dan
user wajib mengoperasikannya dengan tepat pul. Dengan begitu maka resiko
terinfeksi dapat terminimalisir dengan baik.
Begitu pula dengan pemanas air di
area dapur. Pemanas air wajib beroperasi dengan baik agar Ketika user melakukan
sterilisasi piring dan alat dapur lainnya, bisa dilakukan dengan baik. Piring
dan alat dapur wajib dilakukan sterilisasi soalnya sangat beresiko menularkan
infeksi, apalagi bila alat tersebut habis digunakan pasien dengan penyakit
menular. Nah makanya diperlukan pengendlaian mekanis dan teknis disini, agar alat
pemanas bis terus beroperasid engan baik. Pengendalain mekanis dan teknis yang
bisa dilakukan adalah dengan melakukan maintenance berkala, perawatan rutin dan
perbaikan bila terdapat kerusakan.
Panduan pengendalian mekanis dan
teknis rumah sakit tidak sebatas pada lima hal diatas saja. Ada beberapa rumah
sakit yang menambahkan poin lingkungan di panduannya. Jadi panduan ini tidak
hanya membahas soal system ventilasi bertekanan positif, biological safety
cabinet, laminary airflow hood, thermostat di lemari pendingin dan pemanas
untuk sterilisasi piring dan alat dapur saja, melainkan juga terkait lingkungan
seperti sampah, pest control dan masalah lingkungan lainnya.
Pada intinya Panduan pengendalian
mekanis dan teknis rumah sakit dibuat untuk menurunkan resiko infeksi, sehingga
dibutuhkan upaya yang berkelanjutan di dalamnya. Ada baiknya saat pembuatan
panduan ini juga melibatkan PPI dan K3RS, agar panduan yang dibuat dapat lebih
komprehensif lagi isinya. Tim IPSRS sebelum membuat panduan ini pun sebaiknya
dilakukan training terlebih dahulu oleh Tim PPI terkait pelatihan pengendalian
infeksi.
Posting Komentar untuk "Panduan Pengendalian Mekanis dan Teknis Rumah Sakit"