Contoh Risk Register di Area Gudang Rumah Sakit
Dari beberapa
tulisan di blog ini, postingan soal risk register selalu ramai. Risk register
ini memanglah sangat penting untuk dibuat. Dari risk registerlah semua
permasalahan bisa ditemukan dan dicari solusinya. Risk register di rumah sakit
tidak hanya meliputi soal K3 saja, melainkan juga soal PPI dengan ICRA nya
serta Patient Safety dengan risk Register klinisnya.
Risk register
merupakan suatu daftar resiko/bahaya yang ada di rumahs akit. Risk register ini
dapat digunakan sebagai dasar pembuatan program manajemen resiko fasilitas dan
lingkungan. Risk register wajib dilakukan review secara berkala dan dapat
berubah karena beberapa factor seperti terjadinya insiden, adanya perubahan
fasilitas atau perpindahan layout ruangan.
Di K3RS sendiri,
risk register sendiri seringkali disalahartikan sebagai risk registernya MFK.
Padahal kalau kita lihat segmentasinya jelas berbeda. Risk register di MFK
lebih menyorot pada manajemen fasilitas dan kselamatan, sedangkan risk register
K3 lebih ke unsafet act dan unsafe condition.
Bila kamu
mencari contoh risk register di internet kebanyakan contoh yang diberikan lebih
ke bahaya/resiko yang ada di suatu tempat. Misal di ruang laboratorium. Di risk
registernya biasanya hanya tertulis terjatuh, tertabrak, bahaya tumpahan B3,
bahaya tertusuk benda tajam, alat Kesehatan rusak, terciprat darah pasien atau
terpapar B3. Padahal risk register tidaklah sesederhana itu.
Dalam mebuat
ruisk register maka kamu harus melakukan identifikasi bahaya terlebih dahulu.
Kalau di INFOK3RS ID kami menggunakan Form HIRADC (Hazard Identification &
Risk Assesment Determined Control). Di form ini kami tidak hanya
mengidentifikasi bahaya secara general saja (seperti : terjatuh, tertimpa dll)
melainkan juga per aktivitas pekerjaan.
Nah inilah yang
seringkali dilupakan oleh K3RS. Mereka seringkali membuat risk register hanya
berbasih bahaya di suatu tempat saja. Padahal dalam membuat risk register kamu
juga patut untuk memperhitungkan bahaya atau resiko dari suatu aktivitas
pekerjaan.
Misalnya di
laboratorium. Kamu jangan hanya memasukkan daftar resiko/bahaya seperti
terjatuh, tertusuk benda tajam dll, tapi masukkan juga bahaya/resiko di
aktivitas pekerjaannya. Seperti aktivitas pengambilan darah pasien. Nah dalam
aktivitas pengambilan darah pasien, pasti ada tahapan pekerjaannya kan. Nah
dari tahapan tersebut pasti ada bahaya/resiko nya. Tulislah semuanya.
Selain itu
format form HIRADC yang kamu sebar, sebisa mungkin jangan hanya sebatas nama,
bahaya/resiko, nilai risk, grading resiko dan pengendaliannya saja. Cobalah
buat sedetail mungkin. Buatlah form yang di dalamnya juga terdapat
aktivitas-aktivitas beresiko yang ada di suatu unit. Lalu untuk
pengendaliannya, buat 5 hirarki pengendalian bahaya (eleiminasi, subtitusi,
rekayasa, administrasi, APD). Dengan begini maka risk register yang kamu
hasilkan akan jauh lebih lengkap.
Aktivitas di
rumah sakit snagatlah banyak. Makanya pembuatan risk register per aktivitas
pekerjaan tidak bisa dibuat dalam semalam saja. Butuh waktu berbulan-bulan.
Yang penting setiap unit (Karu) sudah diajarkan dalam membuat HIRADC nya.
Praktisi K3RS wajib melakukan pelatihan manajemen resiko ini setiap tahunnya.
INFOK3RS ID
punya sedikit contoh sola dokumen risk register Gudang logistik umum rumah
sakit. Di risk register ini kami sudah membuatnya per aktivitas pekerjaannya
yang beresiko. Hasilnya sih jadi lumayan banyak, tapi jelas lebih detail dan
komprehensif dibandingkan risk register RS yang ada di internet-internet. Dari
sini pun pengendaliannya jadi lebih teknis dan mudah diaplikasikan.
Buat kamu yang
penasaran dengan risk register Gudang rumah sakit, silakan cek tabel dibawah
ini.
Keren mas..
BalasHapus