Key Performance Index (KPI) K3RS
Key Performance Index (KPI) merupakan
suatu index penilaian performa di tempat kerja. KPI bisa ditujukan kepada
seorang pekerja atau sebuah unit. Di beberapa perusahaan ada yang memberikan
target KPI ke pekerja dan unit sekaligus. Misalnya di Divisi HSE atau Komite
K3. Divisi/Komite tersebut punya target KPI untuk unitnya sendiri dan target
KPI untuk individu yang ada di dalamnya. Baik KPI individu atau unit biasanya
sering disamakan, namun terkadang ada juga yang berbeda untuk indeks
performanya.
KPI erat kaitannya dengan
performa. Banyak perusahaan yang menggunakan KPI ini sebagai dasar untuk
pengangkatan karyawan, penambahan gaji karyawan atau penilaian tahunan
karyawan. Semakin bagus nilai KPI seseorang maka semakin bagus pula penilaian kinerjanya.
Menurut saya KPI ini sangatlah penting dimiliki oleh pekerja atau unit kerja,
soalnya dengan adanya KPI inilah seorang pekerja atau sebuah unit akan
kelihatan kerjanya, dan terhindar dari kesan gabut alias gak ada kerjanya.
Di dunia rumah sakit, masih
sedikit rumah sakit yang memberlakukan KPI pada individu atau unit-unit di
dalamnya. Di rumah sakit sendiri memang sudah ada indikator mutu unit yang
wajib di monitor setiap bulannya. Namun indikator mutu yang dikerjakan unit ini
masih sebatas rutinitas saja, dimana tujuan utamanya hanya untuk memenuhi
standar regulasi yang berlaku. Jarang sekali ada rumah sakit yang menggunakan
indikator mutu ini sebagai dasar dalam kenaikan gaji karyawan, penilaian
kinerja karyawan atau pengangkatan karyawan. Makanya bisa disimpulkan bahwa
indikator mutu RS berbeda dengan KPI.
K3RS wajib memiliki KPI, baik
untuk individunya maupun untuk komitenya. Kita semua pasti merasakan bahwa
sebagian besar rumah sakit di Indonesia belumlah berkomitmen dengan baik soal
K3RS. Kebanyakan fokus rumah sakit adalah di peningkatan mutu dan keselamatan
pasien. Selain itu masih banyak juga paradigma di rumah sakit yang belum
mengetahui K3RS itu ngapain aja sih kerjanya. Makanya tidak heran kalau banyak
rumah sakit yang tidak punya staf K3RS fulltimer.
Dengan memiliki KPI maka seorang
petugas K3RS ataupun Komitenya akan terlihat performanya dilapangan. Misalnya
salah satu KPI K3RS tersebut adalah pelaksanaan training sesuai matrisk
training. Bila dalam satu bulan ada 5 training yang harus dilakukan, maka mau
tidak mau, petugas K3RS itu akan mencoba merealisasikannya. Di akhir bulan,
maka kita akan bisa melihat kinerjanya dari pencapaian training yang dilakukan.
KPI sendiri bisa dibuat oleh
manager atau HRD. DI K3RS sendiri, sebetulnya tidak perlu pusing dalam
menentukan indikatornya. Silakan cek saja PMK 66 tahun 2016 tentang K3RS, SNARS
1,1 atau PP 50 tahun 2012 tentang SMK3. Disana ada banyak bahan yang bisa
dijadikan KPI untuk petugas K3RS atau komite K3RS nya.
Beberapa contoh KPI untuk Petugas
K3RS atau komite K3RS menurut INFOK3RS ID adalah sebagai berikut :
1. Jumlah
Insiden yang terjadi setiap bulannya (Target zero accident)
2. Jumlah
training K3RS yang dilakukan setiap bulannya sesuai matrik training
3. Jumlah
pemenuhan regulasi K3RS (Target : 70%)
4. Jumlah
inspeksi/audit K3RS yang dilakukan setiap bulan (Target : 4 kali)
5. Respon
time tindak lanjut laporan kecelakaan kerja atau nearmiss (Target : 1x24 jam)
6. Jumlah
TBM (tool box meeting) setiap bulannya
KPI tersebut sangatlah baik bila
bisa diaplikasikan secara nyata di rumah sakit. Pencapaian KPI diatas juga
tidak mengganggu keberjalanan indikator mutu di rumah sakit. Bila penilaian KPI
belum ada di rumah sakit kamu, maka tidak ada salahnya untuk menjalankan KPI
tersebut secara mandiri. Itung-itung sebagai dasar kita dalam bekerja,
sekaligus sebagai pelecut diri setiap bulannya.
Oke sekian dulu tulisan kali ini,
mungkin bagai rekan-rekan yang punya ide KPI-KPI K3RS lainnya bisa
sharing-sharing di kolom komentar di bawah ya.
Posting Komentar untuk "Key Performance Index (KPI) K3RS"