Pengalaman Mengikuti Visitasi Pembinaan RS dari Binwasdal
Setiap setahun sekali rumah sakit
di Jakarta akan mendapatkan visitasi dari Binwasdal Dinkes Kotamadya dalam
rangka pembinaan rumah sakit. Visitasi binwasdal merupakan visitasi yang bertujuan untuk membina rumah sakit agar bisa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Visitasi pembinaan ini sebelumnya dilakukan
secara visit langsung ke tempat, namun saat pandemi dilakukan secara
daring/online. Visitasi ini sendiri sebetulnya mirip-mirip seperti akreditasi,
namun tidak seketat akreditasi, baik form pemenuhannya ataupun surveyornya.
Surveyor visitasi ini sendiri
merupakan tim dari binwasdal dinkes kotamadya setempat. Jadi bila rumah sakit
kamu berdomisili di jakarta timur, maka yang akan melakukan pembinaan adalah
tim dari binwasdal jakarta timur. Jumlah surveyornya lumayan banyak, ada kali
10-12 orang.
Jangka waktu pemberitahuannya
cukup unik, yakni hanya 1-2 minggu sebelum visitasi. Form pemenuhan nya sendiri
ada puluhan halaman. Untuk K3 sendiri sangatlah spesial, karena form auditnya
ada 3 halaman sendiri.
K3RS sendiri akan diaudit bersama
PPI, Mutu dan kesling. Surveyornya sendiri ada 1-2 orang. Metode pembinaannya
sendiri mirip-mirip seperti akreditasi, yaitu cek dokumen regulasi, cek dokumen
implementasi dan cek lapangan. Kamu tidak perlu khawatir dengan surveyornya,
karena tidak sedetail, segalak dan seseram surveyor KARS.
Form audit untuk K3RS ada 3
halaman tersendiri, dimana didalamnya ada dokumen regulasi dan dokumen
implementasi. Bila rumah sakit sudah melakukan akreditasi, maka untuk pemenuhan
dokumen regulasinya pasti akan jauh lebih mudah karena regulasi yang diminta
mirip-mirip seperti regulasi di MFK seperti pedoman K3, panduan tanggap darurat
RS, panduan proteksi kebakaran. Ada pula SPO-SPO yang familiar di MFK seperti
SPO penanganan ancaman bom, SPO penanganan B3, SPO penanganan ledakan gas dan
lain sebagainya.
Sedangkan untuk dokumen
implementasi yang diminta diantaranya adalah laporan pelaksanaan MCU karyawan,
laporan simulasi tanggap darurat, bukti sosialisasi K3 ke petugas, pengunjung
dan pasien, evaluasi lingkungan kerja serta bukti inspeksi K3 di area.
Yang unik di form pemenuhannya
adalah ada beberapa poin yang tidak termasuk di daftar auditnya MFK,
diantaranya adalah bukti analisa biaya kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja pada SDM, umpan balik dari SDM RS mengenai kinerja K3, serta masa berlaku
program K3 selama 3 tahun. Adapula SPO soal K3 yang tidak ada di MFK tapi
diminta disini seperti SPO praktek ergonomi, SPO angkat-angkut,
Lama visitasinya sendiri
khususnya di room K3RS adalah sekitar 2-3 jam. Nah poin penting disini adalah,
sebisa mungkin semua dokumen regulasi atau implementasi yang diminta lebih baik
dipenuhi semuanya. Karena kalau ada yang tidak ada, pasti akan jadi temuan dan
diminta dilengkapi. Sebetulnya dokumen-dokumen yang diminta tidaklah terlalu
sulit, karena masih seputar dunia MFK dan K3RS.
Kalau menurut kami, ceklis audit
yang digunakan untuk pembinaan K3RS masih menggunakan standar dari KMK 1087
tahun 2010 tentang Standar K3RS. Padahal setahu kami standar tersebut sudah
tidak berlaku lagi, karena sudah diganti dengan PMK No 66 tahun 2016 tentang K3
rumah sakit. Tapi ya kalau dilihat lagi baik KMK 1087 atau PMK 66, isinya
memang tidak terlalu jauh berbeda.
Yang kami suka dari ceklis audit
pembinaan K3 nya adalah ceklis audit tersebut menggabungkan antara MFK dan
K3RS. Ada banyak unsur K3 nya di ceklis auditnya. Beda sekali dengan ceklis
auditnya MFK dimana didalamnya sedikit sekali unsur K3 nya karena kebanyakan
seputar manajemen resiko fasilitas dan lingkungan.
Buat kamu yang ingin mengetahui
ceklis audit pembinaanya seperti apa, tenang saja, INFOK3RS ID akan
menyediakannya untuk kamu. Silakan cek aja pdf viewer dibawah ini. Saran kami,
lebih baik dicicil untuk melakukan pemenuhannya, agar ketika dilakukan visitasi
dari binwasdal, kamu sudah siap menghadapinya.
Posting Komentar untuk "Pengalaman Mengikuti Visitasi Pembinaan RS dari Binwasdal"